Friday, October 14, 2016

October 14, 2016

Sendiri dalam penantian, menyepikan hati hanya untuk seseorang yang pantas untuk menempati. Dia yang berani setia, tidak hanya sekedar mengumbar kata-kata bahagia tanpa berani untuk menentukan hari dimana kita dipersatukan. Dipersatukan dalam suatu hubungan yang halal, hubungan dua anak manusia yang berbeda latar belakang.

Jika dia jodohku, jaga dia dalam kebaikan dan pertemukan kami di waktu yang tepat. Waktu dimana kita berdua benar-benar siap dan mantap untuk mempunyai status baru. Tidak lagi tergantung dengan adanya orang tua dan tanggung jawab hidup akan kita pikul bersama.

Jagalah kami dalam kebaikan, tak apa saling berharap dan saling menjauhi. Karena jodoh tidak harus selalu bersama sebelum kepelaminan. Sibukkan kami dalam kebaikan sehingga kami siap dan lupa lamanya sebuah penantian. Penantian yang kadang memberikan keraguan dan hilangnya kepercayaan kalau kau adalah jodoh yang dipersiapkan untukku.

Kita sama sama-sama tidak tau, kalau nantinya kau dan aku akan bersama. Bersama bukan hanya berdua, tapi ada keluarga yang kita satukan dan ada jalan yang kita pesiapkan. Ibu dan ayahmu akan menjadi ibu dan ayahku juga, begitupun sebaliknya. Jadi jangan sungkan jika kau nanti mau pulang kemana, kau adalah bagian yang aku temukan dan akhirnya dipersatukan.

Masalah jodoh bukan siapa cepat dia dapat, ini soal kesabaran dalam penantian dan soal keyakinan akan sebuah ketentuan. Pasti kau akan datang bertamu ataupun sebaliknya, pasti kita akan bertemu, walau sekarang aku belum tau siapa namamu.

Jodohku bolehkan aku sebut namamu dalam do'a, tapi Allah lebih tau kemana hati ini akan tertuju dan seharusnya berada. Jika yang aku sebut namanya dalam do'a tidak menjadi apa yang aku harapkan dan tidak dipersatukan. Kita berharap setiap do'a akan semakin mendekatkan dengan yang memiliki takdir dan memberikan kebaikan serta memperkuat keyakinan. Walau kita tidak bisa untuk bersama dan kau bahagia dengan seseorang selain aku.

Allah SWT berfirman di Surah An-Nur ayat 26
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula) … .” (QS. An Nur : 26)

0 comments: